Model pengukuran pertama ditemukan oleh
seorang Italia bernama Guiseppe Mercalli tahun 1902.
Skala pengukuran yang biasa digunakan adalah Skala
Ritcher yang menggunakan hasil pengukuran seismograf
untuk membandingkan kekuatan dan luasnya gempa yang terjadi.
Seismograf modern menggambarkan gerakan
tanah pada kertas yang ditempelkan pada silinder yang
berputar. Hasil yang berupa garis bergelombang pada grafik
membentuk seismogram yang dapat dicetak atau ditempilkan
pada layar komputer. Semakin besar gempa bumi yang terjadi,
gerakan tanahnya juga semakin kuat, dan puncak yang
tergambar pada seismogram juga semakin tinggi. Seismograf
dibagi menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.
(1) Seismograf horizontal, yaitu
seismograf yang mencatat gempa bumi dengan arah mendatar.
Seismograf tersebut terdiri atas sebuah massa stasioner yang
digantung dengan tali panjang pada sebuah tiang yang tinggi.
Pada massa stasioner tersebut, dipasang jarum yang ujungnya
disentuhkan pada permukaan silinder dan diputar seperti
jarum jam. Tiang penopang dipancangkan di tanah. Pada waktu
gempa, silinder bersama
bumi bergetar, sedangkan masa stasioner
tidak terpengaruh oleh getaran ini, sehingga terbentuklah
goresan pada silinder.
(2) Seismograf vertikal, yaitu
seismograf yang mencatat gelombang berarah vertikal. Massa
stasioner pada seismograf ditahan oleh
sebuah tangkai yang dipasang pada sebuah tiang dengan
engsel. Tangkai tersebut bersamaan dengan
massa stasioner ditahan oleh sebuah pegas untuk mengimbangi
gravitasi bumi. Ujung massa stasioner yang berjarum
disentuhkan pada silinder yang dipasang vertikal.
c) Intensitas kekuatan gempa
Untuk mengetahui intensitas kekuatan gempa, maka kita
menggunakan skala intensitas gempa. Skala yang biasa
digunakan adalah Richter Magnitude Scale dan
Modified Mercalli Intensity. Richter mendasarkan
skalanya pada magnitudo dengan menggunakan angka 1
sampai 9. Jadi semakin besar angka, semakin besar
magnitudonya.
|
|
|
Senin, 06 Mei 2013
Seismograf
Langganan:
Postingan (Atom)